Banyak sekali mitos tentang kesehatan yang beredar di masyakat dan
dipercaya turun temurun tanpa diketahui pasti kebenarannya. Setidaknya
ada 7 mitos tentang kesehatan yang banyak dipercaya.
Berikut beberapa mitos tentang kesehatan yang banyak dipercaya di masyarakat, seperti dilansir howstuffworks, Senin (21/2/2011), yaitu:
1. Mitos, cokelat dan makanan yang digoreng bisa menyebabkan jerawat
Jerawat terjadi ketika kelenjar minyak di bawah kulit memproduksi
minyak yang disebut sebum terlalu banyak. Ketika sebum dan sel-sel
kulit mati memblokir pori-pori, kulit menjadi teriritasi, bengkak dan
berubah merah, yang merupakan tanda-tanda jerawat.
Tidak diketahui mengapa kelenjar sebaceous menghasilkan sebum
berlebihan, namun hormon adalah tersangka utama, yang menjelaskan
mengapa remaja lebih mudah berjerawat. Stres dan keturunan juga dapat
menjadi faktor, tapi tidak ada kaitan antara jerawat dengan cokelat
atau pun makanan yang digoreng.
2. Mitos, kopi membuat orang terjaga
Kafein pada kopi bertindak sebagai stimulan dan melawan efek penenang.
Hal ini dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Untuk
beberapa orang, efek ini dianggap dapat membuatnya tetap terjaga dan
menghilangkan kantuk. Namun penelitian di Inggris mengungkapkan efek
tersebut sebenarnya hanya sugesti.
Para peneliti menyebutnya efek balikan (withdrawal effect), yang
didapat karena minum kopi di malam hari. Ketika tubuh menjadi tidak
bugar saat bangun pagi, sebenarnya kopi hanya mengembalikannya ke
kondisi normal, bukan lebih segar seperti yang dirasakan.
3. Mitos, udara dingin bisa menyebabkan pilek
Pilek dan flu disebabkan oleh virus (lebih dari 200 jenis yang
berbeda), bukan udara dingin. Udara dingin tidak akan merusak kekebalan
tubuh seseorang kecuali ia mengalami hipotermia. Hal yang membuat
seseorang terkena flu saat musim dingin adalah pada kondisi ini orang
lebih sering berada di dalam rumah sehingga virus cenderung terkurung
di ruang tertutup dan mudah menular.
4. Mitos, terlalu banyak gula membuat anak hiperaktif
Banyak orangtua membatasi asupan makanan yang mengandung gula karena
khawatir anaknya menjadi hiperaktif. Tak apa-apa membatasi makanan yang
banyak mengandung gula, tapi itu adalah penalaran yang salah.
Kakanan berkalori tinggi menawarkan sedikit gizi dan dapat menyebabkan
kegemukan dan masalah lainnya, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang
mengatakan gula menyebabkan hiperaktif. Gula dapat memberikan
meningkatkan energi jangka pendek, tapi itu tidak sama dengan
hiperaktivitas.
5. Mitos, menelan permen karet dapat menyebabkan gangguan pencernaan selama 7 tahun
Mungkin beberapa orang pernah mendengar kabar burung bahwa permen karet
yang tertelan akan tetap tinggal di dalam perut selama 7 tahun. Tapi
kabar tersebut tidaklah benar. Meskipun permen karet tidak dapat
dicerna oleh perut seperti makanan lain, tapi sistem pencernaan bisa
memindahkannya melalui aktivitas usus dan akan terbuang melalui feses
saat anak buang air besar.
6. Mitos, tunggu 30 menit setelah makan sebelum berenang
Orangtua biasanya menyuruh anak-anak menunggu 30 menit setelah makan
sebelum terjun ke kolam renang. Yang dikhawatirkan adalah anak
mengalami kram dan tenggelam.
Tapi ahli menyebutkan bahwa kemungkinan makan sebelum berenang memang
bisa menyebabkan sedikit kram, tetapi untuk sebagian besar orang, hal
ini tidak berbahaya. Tubuh mengalihkan aliran darah dari otot ke sistem
pencernaan untuk memacu pencernaan, tapi tidak dalam jumlah yang bisa
mengurangi fungsi otot.
7. Mitos, tubuh bisa mengalami flu ketika divaksin
Vaksinasi sering disalahpahami karena diciptakan dari virus itu
sendiri. Yang perlu dipahami, ketika Anda mendapatkan vaksinasi flu,
Anda tidak disuntik dengan virus secara keseluruhan, tetapi dengan
virus yang sudah dilemahkan atau mati. Itu berarti, bagian virus yang
yang menginfeksi tubuh akan dimatikan, tetapi bagian virus yang
merangsang tubuh untuk membuat antibodi masih aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar